Kenangan yang Terindah
Saat kita kuliah, kita sering foto bersama, celoteh bareng-bareng, dan melakukan hal-hal tertentu secara bersandingan bahu. Entah sampai kapan kita akan seperti ini terus, namun yakin, tak kan lama. Istilahnya, ada pertemuan pasti ada perpisahan. Kita, hanya empat tahun saja seperti ini—semoga, dan kita harus mengabdikan diri, terjun ke masyarakat. Profesi sebagai guru, itulah pastinya, namun pada kenyataannya kelak, ada yang menjadi politisi—mungkin, pejabat daerah, pelopor kemajuan desa, atau praktisi, pegiat HAM, dan berkemungkinan besar ada yang menjadi ustadz, seorang 'alim dalam agama. Saat ini, foto-foto yang ada mungkin dianggap sebagai sesuatu yang tak berkenang, bahkan mungkin tak ada guna. Namun ingat, 20 sampai 30 tahun yang akan datang, foto-foto ini akan menjadi album kenangan paling indah, paling dicari, dan memiliki nilai historis tinggi. Alasannya, masa ini adalah masa di mana kita muda, berkarier, dan mendedikasikan diri untuk kemajuan peradaban melalui pengabdi