Buber BEM-J PBSI
Selasa sore (31/08), tepat di depan lift dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ada sejumlah 47 orang, berkumpul, membentuk lingkaran kecil yang kelihatannya sedang melangsungkan suatu kegiatan. Mereka kelihatan khusuk, utamanya ketika salah seorang yang berada di depan mereka berbicara. Penasaran siapa mereka?
Untuk menjawab kepenasaran itu, sebaiknya baca informasi yang--mungkin--ada kaitannya dengan statemen di atas.
Sebagai bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (BEM-J PBSI), kami merasa perlu untuk saling mengenal lebih dekat antarsesama pengurus, terlebih, setelah paripurna, belum ada lagi pertemuan. Adanya bulan Ramadhan, menjadi angin segar untuk kami dapat melakukan temu antaranggota BEM-J. Maka, tercetuslah ide untuk buka bersama (buber). Inisiatif ini tentu bukan tanpa alasan, bahwa antarmuslim, kita wajib mempererat tali silaturahim. Di samping itu, kami, antarsesama anggota, perlu untuk komunikasi guna mengefektifkan kembali agenda yang sudah disahkan ketika paripurna.
Rencana buber sendiri, ada, karena kami alhamdulillah belum pada pulang kampung--walau sebagian besarnya sudah ada di rumah masing-masing--tapi tidak menyurutkan niat kami untuk menyelenggarakan itu. Walau tanpa proposal, semampu kami menggalang dana, dan diputuskanlah bahwa setiap badan sebesar uang yang bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II. Alhamdulillah, pada waktunya, yaitu 31 Agustus 2010, rencana awal di parkiran, tetapi kemudian realisasinya di depan lift dosen, acara buber BEM-J PBSI terlaksana dan menjadi momen yang tak kan terlupakan. Apalagi, di sana, kami dapat bermuka-muka, mulai dari Dra. Hindun, sebagai perwakilan dari Jurusan PBSI, mahasiswa semester I, III, V, dan VII. Mengapa? Karena target buber BEM-J PBSI periode 2010-2011 pada Ramadhan 1431 Hijriah, bukan hanya pengurus, melainkan juga dosen dan mahasiswa PBSI secara umum. Hal ini tentu untuk mendekatkan masyarakat PBSI dengan dosen dan BEMnya.
Foto-foto buber BEM-J PBSI pada Ramadhan 1431 H./31 Agustus 2010 M.
Tampak pada gambar, Dio (Mahasiswa PBSI semester III) yang pada acara buber sebagai MC, Dra. Hindun (Dosen/Perwakilan dari Jurusan PBSI), dan saudara Lutfi (Presiden BEM-J PBSI), serta dua rekan mahasiswa lainnya.
Dua Desi (Dessi dan Desy) dari semester III, yang membacakan puisi pada buber BEM-J PBSI. Tema kedua puisi yang mereka bacakan, tentu saja Ramadhan. :)
Nah, keenam foto di atas inilah acara yang sesungguhnya: buka bareng. Semua kumpul, semua menyenangkan. ;)
Tapi, ada ni foto parade yang patut dicontoh. ;D
Juga foto melingkar, tengok saja. :)
Dan minuman pun, tak kalah kreatifnya. Mereka berbanjar bak tentara. lihat saja gambar di bawah ini.
Dan yang gak kalah seru adalah tingkah polah sahabat sekelas saya (semester V), mereka berpose layaknya artis terkenal (Entah terkenal di mana, yang jelas, laksana "artis" terkenal, hehehe). :P
Bahkan sambil makan pun, masih bergaya. :D
Alhamdulillah, sukses acara buber itu. Harapannya, semoga pada Ramadhan tahun depan, acara yang sama dapat terselenggara lebih baik lagi. ;)
01 September 2010
Untuk menjawab kepenasaran itu, sebaiknya baca informasi yang--mungkin--ada kaitannya dengan statemen di atas.
Sebagai bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (BEM-J PBSI), kami merasa perlu untuk saling mengenal lebih dekat antarsesama pengurus, terlebih, setelah paripurna, belum ada lagi pertemuan. Adanya bulan Ramadhan, menjadi angin segar untuk kami dapat melakukan temu antaranggota BEM-J. Maka, tercetuslah ide untuk buka bersama (buber). Inisiatif ini tentu bukan tanpa alasan, bahwa antarmuslim, kita wajib mempererat tali silaturahim. Di samping itu, kami, antarsesama anggota, perlu untuk komunikasi guna mengefektifkan kembali agenda yang sudah disahkan ketika paripurna.
Rencana buber sendiri, ada, karena kami alhamdulillah belum pada pulang kampung--walau sebagian besarnya sudah ada di rumah masing-masing--tapi tidak menyurutkan niat kami untuk menyelenggarakan itu. Walau tanpa proposal, semampu kami menggalang dana, dan diputuskanlah bahwa setiap badan sebesar uang yang bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II. Alhamdulillah, pada waktunya, yaitu 31 Agustus 2010, rencana awal di parkiran, tetapi kemudian realisasinya di depan lift dosen, acara buber BEM-J PBSI terlaksana dan menjadi momen yang tak kan terlupakan. Apalagi, di sana, kami dapat bermuka-muka, mulai dari Dra. Hindun, sebagai perwakilan dari Jurusan PBSI, mahasiswa semester I, III, V, dan VII. Mengapa? Karena target buber BEM-J PBSI periode 2010-2011 pada Ramadhan 1431 Hijriah, bukan hanya pengurus, melainkan juga dosen dan mahasiswa PBSI secara umum. Hal ini tentu untuk mendekatkan masyarakat PBSI dengan dosen dan BEMnya.
Foto-foto buber BEM-J PBSI pada Ramadhan 1431 H./31 Agustus 2010 M.
Tampak pada gambar, Dio (Mahasiswa PBSI semester III) yang pada acara buber sebagai MC, Dra. Hindun (Dosen/Perwakilan dari Jurusan PBSI), dan saudara Lutfi (Presiden BEM-J PBSI), serta dua rekan mahasiswa lainnya.
Dua Desi (Dessi dan Desy) dari semester III, yang membacakan puisi pada buber BEM-J PBSI. Tema kedua puisi yang mereka bacakan, tentu saja Ramadhan. :)
Nah, keenam foto di atas inilah acara yang sesungguhnya: buka bareng. Semua kumpul, semua menyenangkan. ;)
Tapi, ada ni foto parade yang patut dicontoh. ;D
Juga foto melingkar, tengok saja. :)
Dan minuman pun, tak kalah kreatifnya. Mereka berbanjar bak tentara. lihat saja gambar di bawah ini.
Dan yang gak kalah seru adalah tingkah polah sahabat sekelas saya (semester V), mereka berpose layaknya artis terkenal (Entah terkenal di mana, yang jelas, laksana "artis" terkenal, hehehe). :P
Bahkan sambil makan pun, masih bergaya. :D
Alhamdulillah, sukses acara buber itu. Harapannya, semoga pada Ramadhan tahun depan, acara yang sama dapat terselenggara lebih baik lagi. ;)
01 September 2010
Komentar
Posting Komentar
sematkan komentar di blog ini