Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Malas, No!

Gambar
"Kenapa kumalas?" Pertanyaan sepele itu, kusambar saja langsung, "Kamu itu tidak malas!" Dan dia, kulihat masih menyernyitkan kening, "Ucapanmu sendiri yang buat malas. Tahu?" Lanjutku, ingin tetap yakinkan dia, kalau sesungguhnya kemalasan itu bukan timbul dari diri, tapi diciptakan: diciptakan oleh ucapan kita sendiri yang sering berkata "Aku malas". Sehingga, respon saraf, respon hati, respon gerak tubuh, menjadi padu dan sepakat untuk membangun "imperium malas". Lalu, aku bercerita pada dedaunan sore yang kekuningan itu, kulantangkan pada dahan-dahannya, "Dulu, aku adalah seorang yang malas, malas ini itu: malas baca, malas ke mana juga, malas ngobrol, malas jalan, malas mengerjakan tugas; malas apa-apa." Kumenghela napas, lalu kukeluarkan dengan perlahan, "Tapi kini dan selanjutnya, aku tak lagi malas, karena malas itu buat sengsara, buat tidak sukses, malas itu biang bencana, biang kemelut, biang lara, malas itu

Duapuluh Tiga: Apa Maknanya Buatmu?

Gambar
Tepat pada 19 Juni 2012 kemarin, ulang tahun ke-23, dan ini menjadi semacam titik tumpu untuk mempersembahkan yang terbaik, bagi apa pun yang berhubungan dengan diri, yang salah satunya ialah prestasi. Lebih optimis dan juga lebih matang dalam berpikir, dirasa pribadi sebagai keunggulan yang kini menjadi bekal dalam mengarungi samudera kehidupan, dan otomatis ini bermakna prestasi bagi sahaya. Pertanyaan muncul, "Apa makna 23 buatmu, Aang ?" Angka 23, mengingatkan saya pada film luar yang berjudul The Number 23 . Secara spesifik tentu tak ada hubungannya dengan apa yang menjadi misteri angka 23, itu tak lebih dari sebuah hasil ilusi tingkat tinggi. Sesuatu yang dipercayai, secara psikologis akan memengaruhi pola pikir orang yang mempercayainya, termasuk dalam film yang berjudul The Number 23 itu. Tapi dalam hal ini, saya tak akan membahas film tersebut. Saya hanya menyebutnya sekadar, karena film tersebut ada angka yang kini sedang kita bicarakan, yaitu 23, itu saja. M