Kriteria Wanita Pendamping Hidupku

Kemarin malam (02/08), jam 03:00, mata ini belum terpejam, sedikit pun. Dan tak sendiri, ada yang menemani bibir ini untuk bersahutan. Dan dia berikan inspirasi hidup yang tak ternilai, bahkan dibandingkan dengan mutiara sekalipun. Apakah yang inspiratif itu?

Katanya, kita (baca: laki-laki) harus memilih calon wanita yang akan mendampingi hidup itu, berkeluarga (baca: bakal istri), setidaknya memenuhi empat kriteria utama, di samping 4 kriteria lain yang sudah digariskan oleh Rasul kita, Muhammad saw.

Yang 4 itu adalah, (a) dia (baca: si wanita) haruslah dapat memposisikan diri sebagai seorang yang dapat dituakan. Sebutlah, dia dapat menjadi "ibu" kita. Dalam pengertian, bahwa ketika kita salah, dia dapat mengingatkan kita, menegur kita. Tentu saja tidak hanya sebatas menegur, tetapi juga menasihati. Namun bukan menggurui. Sebagai "ibu", hendaknya juga ia mengurusi "anak"nya, memanjakan "anak"nya, dan ketika sang "anak" nakal, dia mampu "meraih"nya dengan kasih sayang yang lembut sehingga lerai. Pun sebagai "ibu" yang baik, tentu ia haruslah perhatian dan pengertian terhadap kebutuhan "anak"nya. Mulai dari makan dan pakaiannya. Dalam kasus tertentu, kadang seorang istri mengabaikan pakaian suaminya sehingga terlihat kucel dan selintas seperti tidak punya istri. Dia, suami, kelihatan bak gembel.

(b) Dia dapat memposisikan diri sebagai pacar. Artinya, bahwa istri itu dapat diajak bermanja ria layaknya ketika pacaran. Ingatkan, waktu pacaran itu kita inginnya disentuh-sentuh terus, atau mesraan gitu, mojok. Juga panggil say-sayan. Atau apa saja, telpon-telponan, sms-smsan. Pun makan di tempat romantis, atau hanya sekedar nonton ke bioskop. Berdua, hujan-hujanan bersama. Ke pacar itu, bawaannya kangen mulu, pingin ketemu terus, walau hanya sekedar melihat wajahnya, itu udah cukup. Intinya, ingin diperhatikan dan dimanja.

(c) Dia dapat memposisikan diri sebagai teman. Kala masalah besar menimpa dan sulit. Kita, suami (saya sendiri calon), suka kalut. Karenanya, salah satu jalan alternatif adalah curhat ke teman. Dengan demikian, diharapkan dia mau mendengar keluh kesah kita, dan memberikan solusi. Layaknya teman, dia bisa diajak kerja bareng dan mengerjakan tugas kelompok dengan melaksanakan tugasnya masing-masing. Sebagai teman, dia juga harus setia kawan, dan menanggung risiko bersama-sama. Artinya, ketika sang teman tidak punya materi, sebaiknya dapat dipahami sebagai kekurangberuntungan sesaat. Artinya, jangan habis manis sepah dibuang ke tong sampah. Pun demikian, antarteman harus kompak. Kekompakan menjadi unsur penting dalam pertemanan.

(d) Terakhir, dan paling utama, dia dapat berposisi sebagai istri. Istri yang menghargai suaminya, dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya secara profesional. Ketika suami kerja ke luar, istri dapat menjaga kehormatan dirinya. Pun begitu, istri harus dapat mengelola keuangan rumah tangga dengan penuh bijak dan arif. Tidak boros, dan membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan.

Kata sahabat itu, jika kamu menemukan wanita yang memiliki 4 kriteria di atas, niscaya bahtera kehidupanmu akan bahagia, dunia akhirat. Kamu niscaya tidak akan bosan padanya, walau satu, kamu bakalan tetep setia dan tak mau meninggalkannya. Nempel terus bak prangko. Inginnya, pulang ke rumah mulu. Tak mau ke tempat lain. Percaya, kamu bakalan betah, dan baity jannaty itu tidak hanya sebatas di lisan. Pasti!

Di situ baru sadar, ternyata fleksibelitas seorang istri (dan harus kucari wanita yang seperti itu) adalah sesuatu yang urgen dan tak dapat ditawar lagi. Bagi suami sendiri (termasuk diriku yang calon ini), wanita yang dapat melaksanakan multiperan adalah yang diidamkan. Kapasitas sebagai istri, bila dijalankan secara kaku, hanya akan berimplikasi pada timbulnya masalah yang sangat pelik: perselingkuhan.

Semoga bermanfaat!

Salam,
Depok, 04 September 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam