Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Refleksi Peringatan Sumpah Pemuda ke-83

Gambar
Pemuda itu harus punya cita-cita Tanpa cita-cita Pemuda tak berarti apa-apa Bahkan bila pun sudah tua jua Tetap cita-cita haruslah dipelihara Bagus-bagus kalau dilaksana Itu poin plus yang sungguh luar biasa Pemuda itu harus punya idealisme Agar hidup penuh dengan optimisme Pemuda juga harus punya karya Untuk masa ketika sudah muda Jadinya ada yang bisa dibaca Kelak cucu kita 'kan bangga Kita pun jadi berguna Pemuda itu harus punya nyali Berani menentang tirani Pemuda juga harus punya retorika Jika kelak bicara punya nyala Dan jadinya punya daya Maka berwibawalah pemuda Masa depan bangsa pun jadinya tak gulita Pemuda juga tak sekedar punya kata Karena yang terpenting aksi nyata Maka segeralah ambil pusaka Tunjukkan pada dunia Pemuda Indonesia masih ada Selamat hari Sumpah Pemuda! Bergunalah pemuda Indonesia! (Refleksi Peringatan Sumpah Pemuda ke-83) Pamulang, 28 Oktober 2011

Setahun Sudah Batik Diakui Dunia. Introspeksi Yuk?

Gambar
Setahun sudah, batik Indonesia masuk dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Secara otomatis, dengan masuknya batik ke dalam Daftar Representatif sebagai Warisan Tak Benda Manusia, itu berarti batik diakui dunia, khususnya oleh UNESCO. Sebagai negara yang menjadi rumah batik, Indonesia tentu saja bangga. Tidak sekedar itu, kita juga patut bersyukur, terutama kepada negara tetangga, siapa lagi kalau bukan Malaysia. Gara-gara sikap negara tersebut yang main embat , kita menjadi sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan dari nenek moyang kita. Bayangkan jika negeri Jiran tersebut tidak membuat ulah? Saya meyakini, kita tidak akan sekeras itu bereaksi untuk segera mempatenkan batik sebagai bagian dari warisan leluhur bangsa kita. Sedikit kita mengingat, bahwa tanggal 2 Oktober 2010 silam, UNESCO pada sidang IV tentang Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi, memasukan batik ke dalam daftar representatifnya. Momentum tersebut menjadi titik

Mengalir Seperti Air

Gambar
Sumber gambar dari sini . Menentang arus air, laksana menaruh batang es ke dalam air yang sedang mendidih. Salah tidaknya analogi tersebut, yang jelas, pengalamanku menunjukkan hal yang demikian. Entah kenapa, kini sikapku makin dingin dan tidak peduli, bahkan terhadap diriku sendiri. Namun demikian, tentu hal tersebut tak serta-merta menjadikan diri ini kambing hitam atas sikap yang seharusnya tak perlu ada itu. "Ingat satu hal, jangan sampai Anda dilangkahi penyesalan, akan tetapi Andalah yang harusnya melangkahi penyesalan itu agar Anda senantiasa bahagia." Kuingin berbagi denganmu, bahwa tindakan masa lalu, justru aku tahu kini, merupakan penentu masa depan kita. Masa lalu itu, tiada lain adalah masa kini yang sedang kita jalani. Oleh karena itu, ketegasan dalam mengambil keputusan hari ini, artinya sangatlah penting untuk masa depan kita, karena membuat keputusan yang salah hari ini, implikasinya ialah membuat masa depan kita runyam. Tentu siapapun, tid