Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

Dia yang Selalu Ada

Air tak pernah terjun ke atas, begitu pun rumput mengharap tumbuh di bulan. Akulah air yg terjun ke atas itu, akulah rumput itu. Dan malam cukup bagiku sendiri ditemani angin yang setia, kreativitas yg mumpuni, keberuntngan yang tiada henti, dan Dia yg selalu ada di saat butuh dan inginku. 27/02/10

Tinggal ingin

Bukan karena batu yang keras aku bersua, Tapi langit cerah malam ini memberiku inspirasi: air, bulan. Keindahan yg ingin kureguk, tapi hanya tinggal ingin saja. 20.16: 27/02/10

Jadwal Mata Kuliah Semester 4

Hari; Waktu; Mata Kuliah; Dosen Untuk lokalnya, di sini tidak dicantumkan SENIN, 07.30-10.50, Sintaksis, Djoko Kencono, MA SENIN, 13.00-14.40, Dasar-dasar Menulis, Makyun Subuki, M.Hum KAMIS, 07.30-09.10, Hadits Tarbawi, Drs. Abdul Haris, M.Ag KAMIS, 09.20-11.00, Perkembangan Peserta Didik, Dra. Hj. Eni Rosyda, M.Psi JUMAT, 07.30-10.50, Apresiasi dan Ekspresi Sastra, Drs. Jamal D. Rahman, M.Hum JUMAT, 13.30-15.00, Media Pembelajaran Bahasa Indonesia, Nuryati Jihadah, M.Pd SABTU, 07.30-10-50, Membaca Lanjut, Dra. Mahmudah Fitriyah, M.Pd SABTU, 11.10-00.50, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Drs. H. Cecep Suhendi, M.Pd Cat: Jadwal ini diunduh dari papan pengumuman jurusan pada pertengahan akhir Februari 2010. Bila ditemukan ketidakakuratan, koreksiannya saya tunggu. Untuk lokal, hampir seluruhnya di lantai 7, ruang 716, 717, dan ... Diposting pada 27/02/10

Ingat aku??

Sobat! Ingatkah akanku yang dulu pernah buatmu menangis karena bukumu kusembunyikan. Ingatkah pula kala aku, dulu tak sengaja ciumi dahimu. Ah, kau pasti ingat aku. Dan tahulah kini, kita dewasa. Reuni kita nanti! Sudah lama aku tak lihat senyummu. Kangen aku! §m!, Mart 1th 2010

Elang 6%

Rambut halus sederetan merapi, elok merangkai triliunan. Melayang, layangkan pandang, rendahlah pepohonan, angin menahan. Elang, tajamkan sorot jingkung mendada, tak sadar ada ranting kering bersilat siap ditubruk. BRUKK Anak ayam tertawa cekikikan, melihat juragan, jingkung tersuruk lunglai. Apalagi lumut, dia melambai puas melirik selingan kapas sembur menimpahi kepala Elang, si hitam predator. Lalu ia bangkit kembangkan sayap, tak peduli anak ayam. Malu merona pipi pasang putih pada bendera RI. Kemudian bersorailah cecak dari langit. "Aku bisa terbang!" Bukan main kasti, tapi geger depresi. Elang 6%. 26#02#10

The Data's

Gambar
The Data's Malam pergantian tahun, kamu tak ke mana, sedang dia berjalan menyusuri laut mentupi pantai dengan pasirnya yang dia genggam. The Data's, sebuah rahasia bagimu. Kau menyimpan semuanya di sana saat itu: Cerita nakalmu, gambar nekatmu, puisi Otis, dan rencana memperlakukan Elia saat malam pertamanya denganmu, itupun bila jadi nikah. Bila tak, maka istrimu yang lain akan melemparimu dengan ciuman indah kala senja menjadi berlian mahal.  The Data's, merangkul semua tentangmu, tentang dia yang selalu selingkuh, tentang kamu yang selalu ingin memimpikan Elia bisa tidur denganmu. Genggam tangan masa depan, lupakan dia. Bentuklah yang baru. The Data's adalah masa lalu, tinggalkan dia! Peluk napas pagiku, dengarkan nadiku menawarimu. Dia hanya sesaat. Lihat aku, keabadiaan. Kamu dan dia tak pantas bersatu, The Data's hanya akan mengingatkanmu pada dia, pada Elia yang tak pernah kau lihat. Hanya kau lihat di The Data's saja.  Enter aku, biarkan aku mera

Bonsrot; Gelarmu Dariku

Bonsrot              Gelarmu dariku              Kala malam dengkuran              Langit pandita langit, merekuh              Merangkul dedaunan        Menciumi aroma, kemangi        Dalam tubuhmu                     Kau begitu pasrah, pada awalnya                    Tapi kemu dian kamu ingkari, kepasrahan itu                     Sebagai, politikmu untuk menghentikan                    Kebiasaan ayam jantan berkokok                    Di pagi subuh Kau selalu bersilat lidah, pada malam Malam berikutnya, ucapanmu ngawur, tak karuan Dan rasanya aku ingin kentuti mulutmu dengan Heharuman bendot yang tak jelas wanginya Apa Bonsrot,              Kemudian aku namai kau seperti itu              Setelah malam itu              Aku muak padamu,              Tapi aku pun tahu, bahwa              Lapar pasti makan              Tak ada cerita haus akan minum pergi             Ke toko sepatu atau ke kelenteng Tak ada cerita, Maju itu ke belakang, Apalagi mundur ke depan, Kau berca

Bawang-bawang Berlapis

Gambar
Opor ayam kesukaanmu Kini menjadi masam, Tak enak untuk kau telan Tenggorokanmu protes Apalagi lambungmu, anusmu sudah Langsung bolak-balik Ke kamar air, bila saja Kau aman Kau sejahtera Lihatlah sayur mayor itu Hijau lingkari pagi Mentari menyoroti mereka Senyum mengembang Minor, bila saja Lapisan bawang Unik, seanehku kala pertama Dunia 'nakal' Lapisan bawang Besi baja menantang Meliliti jeruji Yang berbau Kasturi February 14, 2010

Arus Kebangkita

Jangan tertawa, kau Jangan! Apa disangka kami putri malu, No! you big wrong! Nadi kami berdenyut, Mengobar air di tengah bara Melepas burung di sangkar Lembah penuh sengau Duyun-duyun angin berlari Bersusuran melingkari samudera Ke gunung-gunung di Himalaya Melejit, raih bintang Alpha Centaury Menggenggam Jupiter Lariku secepat cahaya Bagai mata sesudut pandang Bergurulah pada awan Aku bersayap Keliling negeri raih impian Meletuskan lahar dingin Penuh kasih, penuh cinta Aku berhasil Aku sukses Aku menang Terima aksih: Samudera, Himalaya Alpha Centaury, Jupiter Cahaya, Awan, Impian Cinta Kobarku telah kau Kompori, Merajut benang Menjadi songket penuh Makna, berlian sayang February 14, 2010

Seperti Secarik dalam Bara

Gambar
Bara, kau jangan bakar aku dengan hubungan yang menyakitkan Secarik kertas itu hanya bertuliskan pernyataanku padanya: 'salam kenal, Aang; nak mana?' Jangan kau lenyapkan, dinginlah tuk sekali ini saja   sebelum kertas itu sampai padanya Oh, hujan! turunlah dan cegahlah dia Oh, angin! berhentilah tuk sejenak, biarkan dia tenang dan jangan samapai secarik itu terbakar ludes  ... Dan sampai saat ini aku masih sendiri ...

Ajari aku cinta!

Gambar
Saat kau ada di depanku, aku tak bisa berkata, kau memandangku hampa, begitu juga aku, seolah menghadapi orang mati. Ajari aku cinta!

Sayang, di mana kau??

Gambar
Festival 14 akan dimulai sayang Kau di mana?? aku sangat jemu sendiri di balik jendela yang tak pernah terbuka Aku inginkan kau selimuti aku dalam hari ini, besok, dan kapanpun yang aku dan kau sepakati Adalah cinta tak bisa digubah bahwa perasaan ini sulit hilangnya Sayang, Bunga itu selalu mencibirku mencemoohku, dan selalu menanyakan: "kapan kau akan berikan aku pada pacarmu?" sayang, di mana kau??

Pada 11 bulan February tahun 2010

Gambar
Aku tahu, besok kau kan rayakan kelahiranmu sahabat Aku tak bisa datang ataupun ucapkan selamat secara langsung Aku sangat sedih memang tapi aku tak mampu berbuat berbuat lebih seperti yang kau mau Sahabat, happy birthday terluncur dari mulutku hari ini sebagai ingatku akan 12 mu, Kini, kau melebihi aku dalam usia, pengalaman, dan derita kehidupan Semoga hidupmu menjadi berwarna setelah ini Bahwa kau raih apa yang diingini dan mendapat apa yang kau angankan 11 February 2010 Salam sahabatmu, Aang Arwani Aminuloh

Tulisan Balok

Tulisan balok Tembok-tembok biru Itu berjajar Membentengi sepetak Tanah tandus Penuh duri Padahal aku mengira, Awalnya, tempat itu 'menyenangkan'                                     Tapi aku salah 'memilih'                                     Keluhku dalam hati Sejenak dipikir kembali: sepertinya bukan 'salah', tapi 'keliru', keliru memilih. Ah, apa peduli 'salah' dan 'keliru', Umpat Dody, anak SD Negeri 'S', kelas 5 Katanya kemudian: "Itukan sinonim." Aku hanya mampu menyunggingkan senyum Untuknya, ... Pada hari-hari ini, Tembok-tembok biru Itu penuh tulisan balok:                                                 Keluar kau dari sana                                 Dasar cengeng                                 Kami tak butuh cengeng                                 Turun Turun Turun Turun Entah apa yang sebenarnya terjadi Rasanya penat bila telinga ini mendengar itu, Seruan-seruan di padang pasir! Mata juga, s