Beranilah Bermimpi

Tiada orang besar tanpa mimpi besar. Karena itu, beranilah bermimpi menjadi orang besar. Suatu saat, mimpi itu akan kita tuai dengan sempurna tanpa cacat. Ini harus diyakini dan dipahami dalam diri sebagai upaya perbaikan masa depan hidup dan kehidupan kita. Pahamkan bahwa kita tak sekedar untuk hidup di dunia ini. Sadari pula bahwa hidup kita di dunia ini singkat. Dengan kata lain, dalam hidup yang sebentar ini kita harus berkesan-bermanfaat. Jangan sampai hidup kita yang sebentar ini, tidak menorehkan apa pun. Torehkanlah sesuatu, walau itu hanya setitik.

Orang besar ialah orang yang berguna-bermanfaat bagi sekitarnya. Orang besar berarti adanya dibutuhkan-diperlukan oleh orang-orang yang hidup besertanya. Orang besar selalu berkesan kehadirannya, dan kelak ketika tiada, namanya akan terukir apik dalam setiap hati, bahkan yang tak pernah bertatap muka dengannya. 

Menjadi orang besar itu mudah. Karena untuk menjadi orang besar, hanya membutuhkan tiga modal. Pertama, belajar dengan sesungguhnya. Kedua, berani bermimpi. Ketiga, yakini mimpi itu terwujud. 

(1) Belajar dengan sesungguhnya, berarti mempelajari segala ilmu tanpa retensi sedikit pun dari dalam diri kita. Lepaskanlah dan relakanlah diri kita untuk belajar. Jangan pernah membantah perindah diri untuk terus mendalami ilmu dan pengetahuan. Jangan memberikan kesempatan walau hanya sedetik pada kemalasan. Tiada orang yang malas, karena sesungguhnya makhluk yang satu ini, diciptakan oleh diri kita sendiri. Maka yang mampu melenyapkannya pun diri kita juga, bukan orang lain. 

Belajar dengan sesungguhnya, pastilah berbuah manis. Itu suatu harga mati. Belajar dengan sesungguhnya, tiada akan menyesal selama sisa umur kita. Belajar dengan sesungguhnya mudah, hanya perlu satu amunisi, yaitu semangat. Dengan hanya modal itu, maka semuanya akan baik-baik saja.

(2) Berani bermimpi, maksudnya, kita harus memiliki proyeksi masa depan tentang kita kelak, tentang bagaimana kita ke depannya. Mimpi akan mengarahkan kita pada sikap penuh optimistis dan dinamis. Mimpi akan menuntun kita pada jalan yang seharusnya kita tempuh. Mimpi akan mempermudah kita untuk memilih sesuatu yang ada di depan kita. Mimpi akan senantiasa mendampingi kita memperoleh apa yang seharusnya kita peroleh.

Dengan demikian, berani bermimpi berarti berani membuat proyeksi untuk masa depan hidup. Proyeksi di sini wujudnya ialah ide-gagasan, tujuan hidup, rencana paling brilian dalam rentan hidup kita yang singkat ini. Bermimpilah untuk menjadi profesor di bidang pendidikan yang kelak membawa arah pendidikan Indonesia ke ruang luas yang sangat terbuka. Bermimpilah untuk menjadi seorang direktur pada sebuah lembaga internasional yang kelak membawa arah lembaga itu ke dunia yang lebih mapan dan bermanfaat besar. Beranilah bermimpi yang besar-besar. Karena pemimpi berarti idealis, visioner, dan liberalis.

(3) Yakini mimpi itu terwujud, ialah sebuah gagasan yang mendasar tentang bagaimana kita mempercayai diri sendiri mampu melakukan apa pun, bahkan yang muskil dan mustahil sekalipun. Percayai bahwa kita makhluk Tuhan yang paling sempurna. Makhluk Tuhan yang banyak diberi kelebihan oleh-Nya. Yakinkan dalam hati, pikiran, dan perbuatan, bahwa apa yang kita pikirkan, itulah yang akan terjadi. Dengan modal ini saja, maka kita bukanlah siapa-siapa kecuali hamba-Nya yang mengaplikasikan langsung dalam kehidupan nyata Inniy 'inda dzonniy 'abdibiy, sebuah hadis qudsi yang berarti "Aku menurut prasangka hamba-Ku".

Dengan demikian, tidak ada yang mustahil dalam hidup dan kehidupan ini, karena semua itu bisa dicapai dengan sempurna tanpa cacat. Orang besar ialah orang yang belajar dengan sesungguhnya, orang dengan mimpi yang berani, dan yakin akan mimpi itu terwujud. Semoga kita semua menjadi insan yang diberkahi lagi mendapat ridha-Nya, yang berarti hamba-Nya yang bisa dan mampu mewujudkan mimpi-mimpinya, amiin, dan jadilah diri yang BERANI BERMIMPI!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam