Mengalir Seperti Air

Sumber gambar dari sini.
Menentang arus air, laksana menaruh batang es ke dalam air yang sedang mendidih. Salah tidaknya analogi tersebut, yang jelas, pengalamanku menunjukkan hal yang demikian. Entah kenapa, kini sikapku makin dingin dan tidak peduli, bahkan terhadap diriku sendiri. Namun demikian, tentu hal tersebut tak serta-merta menjadikan diri ini kambing hitam atas sikap yang seharusnya tak perlu ada itu.

"Ingat satu hal, jangan sampai Anda dilangkahi penyesalan, akan tetapi Andalah yang harusnya melangkahi penyesalan itu agar Anda senantiasa bahagia."

Kuingin berbagi denganmu, bahwa tindakan masa lalu, justru aku tahu kini, merupakan penentu masa depan kita. Masa lalu itu, tiada lain adalah masa kini yang sedang kita jalani. Oleh karena itu, ketegasan dalam mengambil keputusan hari ini, artinya sangatlah penting untuk masa depan kita, karena membuat keputusan yang salah hari ini, implikasinya ialah membuat masa depan kita runyam.

Tentu siapapun, tidak ingin masa depannya runyam bukan, karena itu, kita sedapat mungkin mangantisipasi dan memprediksi apa dan bagaimana bila hari ini mengambil tindakan ini, ini, atau itu. Semua kembali kepada diri kita masing-masing. Ingat satu hal, jangan sampai kita dilangkahi penyesalan, akan tetapi kitalah yang harusnya melangkahi penyesalan itu agar kita senantiasa bahagia. Laksana air, maka kita jalanilah hidup ini dengan penuh makna dan manfaat. :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam