No Strings Attached (Ekspresi Cinta yang Memukau)

Bosan dengan film pocong? Atau film perang yang sadis dan mencekam? Atau film drama yang menguras air mata? Tenang saja, kini telah hadir film genre “komedi seks” yang pastinya akan membuat mata kita rileks dan nyaman menontonnya. Tapi jangan salah sangka dulu dengan kata “seks”. Dalam film ini, yang diberi lebel “D” atau dewasa, seks bukanlah sesuatu yang tabu, melainkan sebuah kebutuhan jasmani yang sifatnya universal dan mendasar, primer. Istilahnya, siapa si yang eggak butuh ama seks? Dalam hal ini, siapapun pasti akan jawab "ya", kecuali mereka yang--maaf--munafik.

Film yang diproduseri oleh  Ivan Reitman ini berkisah tentang Emma--seorang  dokter yang magang di salah satu rumah sakit di California--yang menjalin, atau tepatnya saling menyetujui untuk melakukan "hubungan spesial" dengan Adam--seorang yang ingin menjadi sutradara sinetron atau produser. Hubungan spesial yang dimaksud adalah, petualangan "cinta" dan "tradisinya" yang kuna. 

No Strings Attached, begitulah judul film ini. Dalam bahasa kita, itu berarti "tak bersyarat". Hubungan seks yang tak bersyarat membuat pasangan Emma (yang diperankan oleh Natalie Portman dengan sangat seksi) dan Adam (diperankan oleh Ashton Kutcher) bebas melakukan "yang diinginkan" kapanpun, di manapun yang mereka mau. Nyaris. Padahal mereka bukan suami-istri. Statemen ini tentu saja sangat terlihat "tabu" bagi kita (orang Timur), tapi, yang sebenarnya terjadi adalah, bagaimana sebuah komitmen cinta itu  dikonstruksi dengan sungguh dan arif. Kadang kita munafik, sesungguhnya kita membutuhkan, tapi di depan pasangan kita, dengan nada sangat puas mengatakan "Jauhi aku."

Pelajaran pentingnya, bahwa sebagai manusia, sesungguhnya kita adalah makhluk yang unik, yang ingin bebas, berperasaan, dalam menjalani apapun termasuk hubungan seks. Dan film ini membuktikan bahwa hubungan itu hanya dapat dilakukan oleh pasangan yang "senapas". Senapas di sini adalah kecocokan. Emma misalnya, dia tidak bisa melakukan hal itu dengan laki-laki lain. Adam, selalu ada dalam pikirannya,  dan dia tahu bahwa Adam adalah lelaki yang pas, cocok baginya. Hal ini disadarinya betul ketika dia "memutuskan" hubungan dengan Adam, dan setelah 6 bulan, dia merasakan kerinduan yang sangat hebat, sampai-sampai dia seperti gila. Begitu juga Adam, ada saja gangguan ketika dia akan melakukan hubungan intim itu dengan selain Emma. Menakjubkan! 

Kisah cinta romantis antara Emma dan Adam ini, direkomendasikan dilihat oleh Anda yang sudah memiliki pasangan sah--karena kita di Indonesia--sehingga, sepulangnya dari menonton dapat diaplikasikan dengan penuh semangat 45 kepada pasangan selekasnya sampai di rumah. Namun, tiada salahnya juga bagi mereka, para remaja, tapi hanya sebatas pelajaran, jangan sampai dilampiaskan ke pacarnya. Ingat, kita di Indonesia, bukan di Amerika (?).

Salam, n_n

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam