Sebagai Pribadi, Saya Menyesal Menyempatkan Menonton Demi Kekalahan yang Memalukan (?)

Putaran pertama final Piala AFF 2010, leg 1, yang diadakan di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, antara Indonesia dan Malaysia, tadi malam (25/12) telah membuat semua penonton di tanah air KECEWA. Pasalnya, banyak prediksi yang menyebut bahwa Indonesia telah bangkit dari keterpurukannya, bahwa “Indonesia akan menang melawan Malaysia seperti pada pertandingan sebelumnya, 5-1.” Nyatanya, tadi malam, kita kalah telak, 3-0, dari Malaysia!


Dalam pikiran saya, masih mending kalau hanya 1-0 atau 2-1, ini 3-0. Bayangkan dengan kepala tidak botak! Irfan Bachdim, atau siapapun tak menjamin Indonesia bisa bangkit, buktinya, walau dia main pun kontribusinya sama sekali tidak nampak pada menit-menit terakhir babak kedua. Bahkan tendangan kaki kiri Gonzales pun seolah tak punya gigi. Padahal biasanya, tendangan kaki kirinya itu adalah pembawa “bencana” bagi gawang lawan. Pening saya.

Tapi banyak hikmah yang dapat kita ambil dari pertandingan tadi malam, setidaknya, kita tahu bahwa kondisi memengaruhi emosi pemain kita di lapangan hijau. Banyaknya supporter tuan rumah adalah salah satu yang memengaruhi itu.  Di samping hal tersebut, pun pemain kita banyak tidak fokus setelah diketahui banyak sinar laser sengaja di arahkan ke pemain kita, terutama penjaga gawang, Markus. Walau sempat protes sama wasit, sepertinya wasit pun tak bisa berbuat banyak. Satu hal, masuknya Indonesia ke final piala AFF adalah suatu prestasi penting yang tak dapat dipandang sebelah mata. Saya berani mengatakan bahwa, “Kita belum kalah!”

Di leg 2 nanti, final putaran kedua, yang akan dilangsungkan di Stadion Glora Bung Karno, pada Rabu (29/12) depan, kita berharap Indonesia mampu mencetak GOL ke gawang lawan sebanyak mungkin. Semoga!

Semangat Indonesia, I love U FULL!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam