Pilihan atau Bakat?
Melanjutkan tulisan yang kemarin, tertanggal 08/12, berjudul "Kepenulisan: Pilihan atau Bakat?". Maka, dapat dikatakan, sesungguhnya ia adalah usaha. Tak serta merta orang menjadi penulis. Tiada pernah tersiar, bahwa menulis adalah kegiatan abrah kadabrah. Usaha, dalam hal ini diterjemahkan sebagai "pilihan". Nyata, bahwa bukan "bakat" menulis itu, melainkan "pilihan". Dengan demikian, maka belajar menulis sangat penting sedari awal agar benar-benar menjadi penulis.
Mengapa tidak dikatakan "bakat"? Karena bakat, sesungguhnya adalah "dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir: ia memiliki -- melukis (menyanyi dsb)." Hal tersebut, tentu saja menurut referensi yang paling banyak dirujuk, ya, sebagian besar kita tahu: KBBI. Bila bakat, sesungguhnya menulis hanyalah milik orang tertentu yang "terpilih". Hem, betapa bagaimana itu?
Terlepas dari opini yang ada, saya tetap meyakini, bahwa kepenulisan adalah pilihan. Titik. Dan untuk mengenang seminar yang diadakan LST itu, saya akan menyertakan dalam tulisan ini dua buah foto. Dua cukup untuk menggambarkan semuanya--bagi saya.
Dan ini adalah "pilihan".
Aang-Ar
PBSI 5B
Komentar
Posting Komentar
sematkan komentar di blog ini