Indonesia Raih Medali Emas “World Creativity Festival” 2010

Oleh Handaka

Dua siswa SMP delegasi Indonesia Novana Nisrina Wicaksana – SMP Islam Terpadu Nurul Fikri Depok dan Rana Fitri Athaya – SMP Al Azhar 6 Bekasi meraih medali emas dalam karya ilmiahnya telah mengkombinasikan kajian sains dan kreativitas tentang batik.

Mereka memenangkan hadiah pertama dalam  ‘’World Creativitas Festival (WCF)”.  WCF merupakan acara tahunan ASEAN + 3 yang diselenggarakan di Daejeon, Korea Selatan, penyelenggaranya Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) dan The Korean Society for the Gifted (KSG). Para siswa yang berbakat dalam bidang sains melakukan kompetisi secara ketat, dengan kajian memperpadukan iptek dan karya tradional seperti batik yang bersumber lokal untuk tujuan menduniakannya (global). Misi WCF antara lain menyajikan kegiatan berkelas dunia bagi Siswa Berbakat dan Berkecerdasan Istimewa (CIBI) dalam bidang iptek dan memberikan inspirasi bagi para guru dan para pihak lain untuk mengembangkan program pembelajaran sains dan teknologi yang menantang bagi mereka.

Para siswa sebelumnya melakukan training terlebih dahulu secara intensif dengan beberapa narasumber di Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) – TMII sebagai pusat pembelajaran sains dan teknologi utama bagi masyarakat luas. Nyssa Skilton, berdarah Indonesia Australia sebagai salah satu narasumber dari AYAD Program Australia yang sedang bertugas di PP-IPTEK, JRE Kaligis serta Hendra Suryanto menyatakan di sini mereka mempelajari keterampilan penting yang harus dimiliki seorang ilmuwan, seperti kecakapan mengobservasi, menganalisis dan tentu saja kreativitas. Kegiatan ini akan terus menjadi salah satu unggulan kegiatan PP-IPTEK melalui Program Sanggar Inovasi IPTEK Nasional.

Mereka bersaing dengan 37 tim peserta lainnya dari berbagai negara, seperti Indonesia, Thailand, Korea, Cina, Taiwan, Singapore, Arab Saudi, dll. Mereka bersama dengan empat pelajar SMP Indonesia lainnya (Daris Imandar dan Deasy Juliana Permatasari-SMP Lab School Rawamangun Jakarta, Arsila Chairunnisa-SMP 252 Jakarta, Saqfi Rabbani-SMP Thariq Bin Ziyad-Bekasi). Tim dibawah supervisi PP-IPTEK Hemi Prasetyo dan guru pengamat SMP 6 Al Azhar Bekasi Totok Supriyoto.

Ini kali kedua PP-IPTEK bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mengirimkan delegasi anak-anak berbakat ke ajang WCF. Kreativitas berperan vital dalam inovasi iptek, dan festival ini memberikan kesempatan kepada para pelajar dan guru-guru untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikirnya di masa depan. WCF merupakan salah satu titik awal bagi PP-IPTEK dalam merealisasikan aspirasi generasi muda atau para siswa untuk berperan aktif dalam aktivitas internasional di masa yang akan datang. PP-IPTEK berupaya keras menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan kemampuan inovasi sains dan teknologi berstandar dunia dan membangun network dengan para ahli pendidikan lintas dunia.

Sebagai bagian dari komptetisi, para siswa melakukan penelitian beragam budaya dan makna yang terkandung di dalamnya. Mereka menyebut dirinya sebagai tim “Batik Lovers” atau “Kami Pencinta Batik” dan menyajikan materi presentasi tentang batik sebagai kekayaan budaya Indonesia yang dikemas bernuansa iptek. Mereka menunjukkan bagaimana batik telah meluas dan populer lintas dunia. Para tokoh politik dunia banyak yang mengenakan batik, dan juga selebritis dunia seperti bintang film Jessica Alba memakainya. Para siswa bermimpi bisa menyebarluaskan Batik lebih jauh lagi.

Dalam upaya memfusikan budaya, para siswa mengkombinasikan batik dengan pakaian tradional Korea “hanbok”. Hanbok memiliki karakter warna-warna kuat/tebal dan garis sederhana tanpa memiliki kantung. Para siswa bahkan telah memikirkan tentang bagaimana mempromosikan fesen baru tersebut, termasuk penampilan khususnya pada acara yang sangat terkenal dalam stasiun TV yaitu “Oprah Show” dengan bintang selebriti Indonesia Anggun C. Sasmi dan selebriti Korea Koo Hye Sun. Novana dan Rana mengatakan bahwa mencintai batik berarti kita menghargai budaya kita sendiri. “Kami dapat memasukan unsur dan mengkombinasikan batik ke dalamnya menjadi budaya dunia,” ujar mereka.

Keberhasilan ini menambah semangat PP-IPTEK untuk terus berperan aktif dalam menyiapkan generasi muda untuk menguasai iptek di masa yang akan datang. Dalam waktu dekat tanggal 17 – 19 November 2010, PP-IPTEK kembali akan mengikutsertakan pula siswa-siswa pemenang Lomba Roket Air Tingkat Nasional ke Lomba Roket Air Tingkat Internasional di Melbourne, Australia. Perlombaan roket Nasional dan Internasional ini merupakan kegiatan tahunan yang merupakan kerjasa sama antara badan antariksa Jepang dengan negara-negara Asia Pasifik. Keikutsertaan ini dengan harapan dapat melakukan yang terbaik bagi negara, demikian penuturan Sukro Muhab (Direktur PP-IPTEK).

PP-IPTEK merupakan bagian integral dari Kementrian Riset dan Teknologi berperan aktif dalam upaya membantu meningkatkan kemampuan inovasi nasional dalam bidang iptek melalui jalur pendidikan sains. PP-IPTEK mendidik, menginspirasi, dan menyebarluaskan kepada publik tentang iptek, sehingga akan membangun kapabilitas nasional dalam inovasi iptek. [pp-iptek]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam