Sisi Mata Uang Persahabatan (8): RINDU CURHAT

Ada banyak masalah dalam kehidupan ini yang sebagian besarnya justru terselesaikan karena kontribusi positif dari teman. Ajang curahan hati atau curhat menjadi sesuatu yang fantastis antarteman, dan merupakan menu istimewa kala sedih, bahagia, kalut, resah, gelisah, dan keadaan yang tak menentu arahnya ke mana.

RINDU CURHAT kepada teman menjadi poin yang paling penting dalam rentang kehidupan kita. Karena dia, dalam kehidupan kita, sangat membantu untuk menghadapi hidup ini secara lebih berani lagi, optimis lagi, dan menyongsong masa depan dengan tersenyum.

Mengapa kemudian teman menjadi solusi terbaik ketika kita dirundung masalah? Jawaban yang paling konkret, bahwa teman telah mengetahui kita siapa. Dengan demikian, kita tidak akan canggung lagi membicarakan apapun dengan teman. Bahkan hal yang paling secret pun, ke teman, utamanya teman curhat, pastilah dibicarakan. Coba bandingkan dengan curhat ke tetangga baru, atau ke teman sebaya baru. Rasanya akan berbeda, dan bisa dikatakan beruntung kalau dia mau mendengarkan curhatan kita. Terlebih bila dia memberikan solusi. Pasalnya kenapa? Bagi orang baru, kita adalah baru juga bagi dirinya. Karena dia belum begitu dekat mengenal kita, maka jangan heran, bila untuk pertama kali dia sangat terlihat tidak mau mendengarkan cerita kita, apalagi memberi masukan yang berarti bagi peleraian masalah.

Jawaban selanjutnya, bahwa ketika ada masalah, kita sering tidak jernih melihat persoalan, sehingga serba membingungkan. Mengambil opsi ini takut ini, mengambil opsi itu takut itu. Semua serba tentatif. Tetapi bila dibincangkan dengan teman, teman kita akan dapat melihat duduk perkara itu secara berimbang dan transparan. Sehingga solusi yang ditawarkan pun akan terlihat rasional dan tidak emosional.

Maka, ketika tiadanya benar-benar menyiksa. Baik ketidakadaan itu sifatnya temporal maupun absolut. Yang temporal misalnya jauh dengan dirinya karena libur, beda tempat studi, lain kota tempat tinggal, atau karena dia kini sudah bekerja sehingga waktu luangnya benar-benar langka. Hal yang mungkin, karena dia sudah menikah dan memiliki anak, sehingga waktu berbaginya dengan kita menjadi sangat-sangat terbatas. Sedangkan yang absolut, adalah perpisahan karena Sang Pencipta terlebih dahulu memanggilnya.

Jadi, rindu curhat kepada teman menjadi poin yang paling penting dalam rentang kehidupan kita. Karena dia, dalam kehidupan kita, sangat membantu untuk menghadapi hidup ini secara lebih berani lagi, optimis lagi, dan menyongsong masa depan dengan tersenyum.

Depok, 11 Juli 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam