Sisi Mata Uang Persahabatan (2): KASIH SAYANG

Maka, tahap demi tahap, perhatian kita menjadi lebih kepada sahabat. Sahabat menjadi tumpuan saat kita sedang merasa bingung luar biasa, dia selalu siap untuk disandari pundaknya. Saat hujan sekalipun dia rela datangi kita dan memohonkan pertolongan kepada orang lain atau dia sendiri langsung terjun.
Dari sinilah, terasa betul bahwa rasa kita padanya lebih dari sekedar persahabatan biasa. Ya, kita menjadi sayang padanya. Kasih sayang itu timbul kala kita melihatnya bersama orang lain dalam bentuk: cemburu. Namun bukan cinta. Kasih sayang di sini lebih mencerminkan kepada eratnya persahabatan sehingga rasa persahabatan yang ada seperti sejoli yang beradu kasih.
Saking dekatnya, sahabat disangka orang sebagai pasangan kita. Padahal tak berpasangan. Sejujurnya hanyalah bentuk refleksi spontan dari rasa kasih sayang yang ada antarsahabat. Walau kadang kita sakit kalau dia lebih memilih tawaran orang lain daripada tawaran kita. Tapi itu semua hanyalah sesaat. Esoknya, rasa kasih sayang itu timbul kembali, dengan sinar yang berbeda, lebih berwarna.
Depok, 28 Juni 2010
Komentar
Posting Komentar
sematkan komentar di blog ini