17 Agustus: Kemerdekaan dan Ramadhan

MENGAPA?

Hari ini, tepat, kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia sebagai bangsa, negara yang ke-65. Usia yang cukup tua, tapi apakah kemerdekaan yang sesungguhnya telah kita raih?

Kemiskinan masih menjamur di bumi persada yang kita, katanya, sayangi ini. pemulung, peminta-minta, pengamen jalanan, banyak pengangguran, dan sederet fenomena sosial lain yang kalau disebutkan akan memakan banyak laman pastinya. Semua ini, menjadi tolok ukur yang sangat jelas akan kemiskinan yang masih nyenyak tidur di kamar kita. Lalu, kapan kita menjadi bangsa yang sejahtera lahir batin?

Ah, mencoba buta atas realitas yang ada. Pastilah kita akan tercap sebagai warga negara yang tidak peduli terhadap sesama. Terhadap kemanusiaan secara umum. Manusia Indonesia, tentunya.

Kemerdekaan, formalnya pada 17 Agustus, yang waktu itu bulan ini, Ramadhan. Seolah nostalgia, kita diingatkan akan masa yang penuh perjuangan. Perjuangan yang secara fisik, bergerilya, nyata waktu itu. Kini, perang seperti itu tak kita alami lagi. Kecuali oleh saudara-saudara kita di Palestina. Lalu perjuangan apa yang sebaiknya kita lakukan?


Mengisi kemerdekaan. Itu yang sering terlontar. Ya, maksudnya, mari kita berjuang bagaimana caranya agar di masa yang merdeka ini terisi dengan kegiatan yang memberi manfaat bagi orang banyak. Mari kita isi dengan perjuangan menegakan hukum yang carut marut, mengusut tuntas mafia-mafia yang tidak bertanggung jawab menggerogoti uang rakyat, berjuang bagaimana caranya semua anak Indonesia dapat bersekolah, dan kemiskinan berkurang di bumi yang memiliki 5 pulau besar ini.

Ramadhan, sebenarnya momen yang baik bagi siapapun untuk berbagi dan peduli kepada sesama. Mari, kita tak sia-siakan waktu ini.

Dirgahayu Indonesia
17 Agustus 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam