Dasar-dasar Menulis (UAS)
Aang Arwani Aminuloh
108013000070
PBSI/IV B
Makyun Subuki, M.Hum.
Buatlah satu paragraf narasi ekspositoris dan satu paragraf narasi sugestif. Jelaskan perbedaan keduanya berdasarkan contoh yang dibuat.
Paragraf Narasi Ekspositoris
Cara Menulis Cerpen yang Baik
Maria pada saat main kerumahku, menjelaskan bagaimana caranya menulis cerpen yang baik. Dia mengungkapkan bahwa menulis cerpen yang paling susah adalah menentukan kalimat pertama. Tetapi, masih menurut dia, sebenarnya tidak sulit juga. Awalnya, buatlah corat-coret tentang apa saja. Lingkungan kampus, misalnya. Lalu bayangkanlah mengenai kehidupan tertentu dengan latar belakang itu.
Pilihlah gaya penceritaan yang dikehendaki, tentukanlah tokohnya, kemudian bentuklah karakter tokoh yang dipilih itu secara tegas, dan buatlah alur yang hidup serta penyebab konflik yang rasional. Kemudian, puncak konflik jangan dibuat seolah masalah itu cepat dengan mudah diakhiri. Buatlah jebakan-jebakan tertentu sehingga pembaca merasa betul bahwa dirinya terlibat. Demikianlah, semoga bermanfaat.
A. A. Aminuloh
29/05/2010
Paragraf Narasi Sugestif
Peristiwa Subuh Itu
Subuh itu, pintu rumah kami digedor-gedor, dan aku terperanjat bangun. Ketika kubuka pintu, pelan-pelan, perutku merasa sakit, menerima bogem mentah dari seorang yang tak kukenal. Aku tersungkur. Mencoba bangkit, untuk melawan. Namun, tendangan keras menghantam dari belakangku, dan aku merasa benda tumpul baru saja menimpa punggungku. Sejenak, aku seolah berada di alam yang tak kumengerti.
Kala bangun, kumemapah diri, menuju kamar orangtuaku yang berada di pojok. Dan didapati kamar mereka kosong. Aku tak tahu orangtuaku dibawa ke mana oleh mereka. Dan saat kamar adikku dibuka, aku melihat tak ada siapa-siapa. Hatiku cemas. Hatiku tak karuan.
Mereka bertopeng. Jumlahnya lebih dari lima orang. Lalu aku melolong, "Ibu, Ibu, Ayah, Yah, Ryaa, Ryaaaaaaa!" Tak ada sahutan. Aku lemas dan terkulai, merebah lelah. Pikirku langsung ke Juragan Gayus. Aku ingat, orangtuaku sering meminjam uang kepada dia, dan belum melunasinya.
A. A. Aminuloh
29/05/2010
PERBEDAAN ANTARA KEDUANYA
SEBAGAI NARASI YANG bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca, narasi ekspositoris selalu berusaha untuk menguraikan sesuatu dengan sistematis. Kontinuitas tersebut menjadi urgen kala rasio menjadi sasaran tembaknya. Implikasi langsung dari sasaran itu adalah pada penggunaan bahasa yang (harus) informatif, lagi denotatif. Dengan itu, diharapkan pembaca menjadi luas pengetahuannya.
Pernyataan tersebut sejalan dengan contoh yang disajikan, yaitu narasi yang berjudul "Cara Menulis Cerpen yang Baik". Dalam narasi itu, diuraikan tahapan-tahapan membuat cerpen. Dituangkan dengan bahasa yang informasif, dan sebagai konsekuensi logisnya, maka bahasa yang informatif itu haruslah denotatif.
Berbeda dengan narasi ekspositoris, narasi sugestif cenderung tidak memerhatikan rasionalitas, bahkan sering mengabaikannya. Kronologis kejadian memang ditekankan, tetapi kontinuitas yang dibangun itu sifatnya lebih kepada penyampaian message atau amanat yang tersirat di dalamnya. Bacalah "Peristiwa Subuh Itu". Apakah mungkin orang yang tiba-tiba datang ke rumah yang bukan miliknya langsung menonjok pemilik rumah? Dan bila ada orang yang demikian, sungguh tidak waras. Terlebih dilakukan pada malam hari—subuh tepatnya—di mana kebanyakan orang sedang tidur nyenyak. Apakah tak bisa dibicarakan baik-baik, secara kekeluargaan.
Dengan kata lain, narasi sugestif mensubordinatkan rasionalitas sehingga berdampak pada penggunaan bahasa yang figuratif, lagi konotatif. Kekiasan bahasa tersebut tentu berkaitan erat dengan pesan tersirat yang diusung oleh narasi jenis ini. Dan semua itu, menuntut peran nalar kita untuk berimajinasi, membayangkan kejadian-kejadian yang diuraikan. Jadi, dapat dikatakan bahwa narasi ekspositoris itu adalah jenis narasi yang bersifat nonfiksi/faktual/teoritis. Sedangkan narasi sugestif merupakan penceritaan yang sifatnya itu fiksi/nonfaktual/imajinatif.
Jelaskan istilah di bawah ini dengan singkat. Berikan contoh.
Silogisme Hipotesis
SILOGISME HIPOTETIK ADALAH argumen yang premis mayor(1)nya berupa proposisi hipotetik,(2) sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik(3) yang menetapkan (mengakui) atau mengingkari term antecedent atau term konsekuen premis mayornya.
Deskripsi Faktual
DESKRIPSI FAKTUAL MERUPAKAN penggambaran mengenai sesuatu berpijak kepada fakta/data real. Misalnya seperti paragraf berikut ini.
Pengangguran Indonesia 2004 - 2008
Grafik angka pengangguran di Indonesia dalam rentan waktu 2004 – 2008 di samping menginformasikan kepada kita bahwa pada 2004 sampai 2006, pengangguran di Indonesia mengalami kenaikan.
Namun, dua tahun kemudian, angka pengangguran di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari 2004 sebesar 10.2% naik 10.9% pada 2006, lalu menjadi 9.3% pada 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia berangsur-angsur pulih, utamanya setelah ditimpa badai krisis ekonomi 1998.
Indikasi lainnya, sebagai keberhasilan dari kinerja pemerintahan yang berkuasa. Bahwa pemerintah telah berhasil mengurangi pengangguran, namun hal ini jangan sampai membuat kita lengah.
Kompositum (Kata Majemuk)
KOMPOSISI(4) ADALAH HASIL dan peroses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda, atau yang baru. Misalnya rumah sakit, daya juang, terima kasih, lalu lalang, dan lintas budaya.
Paralelisme
PARALELISME MERUAKAN SUATU upaya yang menempatkan gagasan-gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama. Sebagai gambaran, bila salah satu dari gagasan itu ditempatkan dalam struktur kata benda, maka kata-kata atau kelompok-kelompok kata yang lain yang menduduki fungsi yang sama harus juga ditempatkan dalam struktur kata benda, dan seterusnya. Maka, pararelisme atau kesejajaran bentuk membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan mempertahankan bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama. Contohnya, perhatikan kalimat di bawah ini.
Humanisasi pendidikan, pengubahan sistem belajar, dan aktivasi student learning menjadi penting untuk diaplikasikan dalam rangka rekonstruksi sistem pembelajaran di pondok pesantren. (yang dibold semuanya kata benda)
Definisi Formal
SUATU CARA UNTUK membatasi pengertian suatu istilah dengan membedakan genusnya dan mengadakan diferensiasinya. Hal tersebut merupakan makna dari definisi formal.5 Untuk memahami pemaknaan ini, perhatikanlah contoh berikut.
Apakah argumentasi dan persuasi berbeda? Jelaskan dengan contoh.
Paragraf Argumentasi
Urgensi Ilmu Menurut Perspektif Islam
Dalam Islam, mencari ilmu adalah suatu keniscayaan bahkan merupakan kewajiban bagi setiap manusia muslim tanpa memandang tua atau muda, lelaki atau perempuan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa dengan ilmu, manusia dapat membangun peradabannya, dapat mengaktualisasikan dirinya, bisa meminimalisasi disharmonisasi dengan dunia luar, diakui eksistensinya oleh orang lain, mampu berkomunikasi dengan berbagai zaman, pun dengan ilmu manusia menjadi dapat dibedakan dengan makhluk lainnya.
Urgensitas keilmuan seseorang dalam Islam tidak cukup sampai di sana, masih banyak hal yang diperoleh orang yang berilmu sebagaimana janji Allah yang dinyatakan dalam suatu hadis, bahwa orang yang berilmu akan memperoleh derajat yang tinggi, Dia akan menuntunnya menuju jalan ke surga, dimohonkan ampun oleh para malaikat pun penduduk langit dan bumi, serta ia adalah manusia laksana seterang bulan purnama atas bintang-bintang, dan pewaris para Nabi.
Paragraf Persuasi
HT G12 TV Phone! Nonton Hebohnya Piala Dunia 2010 di Mana Saja!
HT Mobile bekerja sama dengan operator seluler nasional 3 (baca: tri), baru-baru ini meluncurkan hape baru HT G12 TV Phone. Dari namanya saja kita dapat menebak apa yang menjadi keunggulan hape debutan 3 tersebut. Yaps! TV. Karena itu, nonton piala dunia Afrika Selatan—dengan membeli hape ini—bukan lagi suatu yang muskil.
Lebih dari itu, hape HT ini dilengkapi dengan kamera, Bluetooth A2DP, double GSM, dan GPRS class 12 yang memungkinkan Anda berbagi info, atau hanya sekedar ingin up date perihal bola melalui facebook atau twiter. Nikmati pula tiap harinya nelpon 120 menit, internetan 2 MG, dan 500 sms kesemua operator yang semuanya free dari 3. Dapatkan juga bonus pulsa 100% yang bisa Anda pakai untuk apa saja dengan melakukan isi ulang maksimal 6 hari setelah aktivasi. Buruan beli hapenya sekarang juga sebelum kehabisan!
Mau?
PERBEDAAN DI ANTARA KEDUANYA
KEDUA CONTOH DI atas secara nyata telah menunjukkan kepada kita bahwa paragraf argumentasi dan persuasi memiliki karakteristik khas masing-masing. Argumentasi dikontruksi dari alasan-alasan, atau fakta real seperti data tertulis (dalam hal ini sabda Nabi yang sudah berbentuk tulisan). Sedangkan persuasi itu didasarkan pada asumsi bahwa dalam hal mempengaruhi khalayak diperlukan suatu “strategi” agar mereka mau melakukan seperti apa yang diinginkan. Strategi yang dimaksud, di antaranya, adalah dengan mengemukakan alasan-alasan. Dalam hal ini, alasan menjadi sangat penting sebagai konstituen pendukung yang jitu guna meyakinkan masyarakat sebagai pangsa pasar yang sangat menguntungkan. Sebagian alasan itu terefleksikan ke dalam kata-kata yang biasanya bernada perintah halus sehingga intruksi tersebut secara kolektif diterima sebagai suatu ajakan.
Satu catatan penting bahwa dalam paragraf persuasi itu pasti ada argumentasi (baca: fakta, atau alasan). Namun, kedudukannya hanyalah sebagai pendukung saja. Bayangkan! Adakah suatu ajakan tanpa alasan? Siapapun meyakini bahwa bujukan tanpa alasan tidak akan ditanggapi, omong kosong.
Mengutip dari Komposisi (1997: 120) bahwa perbedaan yang paling prinsipal antara argumentasi dan persuasi itu terletak pada “kebenaran” dan “kesepakatan”. Kebenaran untuk argumentasi yaitu kebenaran mengenai subjek yang diargumentasikan, dan kesepakatan untuk persuasi ialah suatu usaha yang dilakukan untuk merebut kesepakatan masyarakat agar mereka mengikuti intruksi.
Perbedaan lainnya terletak pada situasi yang dimasukinya. Situasi dominan ketika berargumentasi adalah situasi keragu-raguan dan situasi konflik mengenai kebenaran. Sedangkan dalam persuasi, menghindari betul situasi konflik itu. Dengan maksud agar apa yang sudah diungkapkan disepakati.
Buatlah sebuah teks eksposisi dengan menggabungkan definisi, klasifikasi, dan eksemplifikasi.
Suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya merupakan makna dari laporan.(6) Laporan sendiri memiliki varian yang cukup banyak. Di antaranya adalah laporan ditinjau dari segi bentuknya meliputi formulir isian, surat, dan memorandum.
Laporan berbentuk formulir isian berwujud blangko daftar yang harus diisi. Misalnya formulir pendaftaran SNMPTN 2010-2011, atau formulir keanggotaan koperasi.
Untuk laporan yang berbentuk surat, contohnya sangat beragam. Tergantung kepada topik yang diusungnya. Bila topiknya adalah perjalanan wisata atau traveling maka probabilitas dominannya adalah laporan perjalanan yang ditulis berlembar-lembar halaman. Yang terakhir, laporan berbentuk memorandum. Laporan jenis ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan laporan berbentuk surat. Hanya saja dalam laporan memorandum itu lebih pendek isi laporannya. Seperti laporan sekilas setelah meninjau bencana alam tsunami di Aceh.
Catatan kaki
- Sebenarnya, tidak ada premis mayor maupun premis minor dalam silogisme hipotetik. Istilah ini digunakan secara analog, bahwa premis pertama mengandung permasalahan yang lebih umum, maka disebutlah premis mayor—bukan karena ia mengandung term mayor. Pun premis minor, bukan karena ia mengandung term minor, tetapi lantaran memuat pernyataan yang lebih khusus. (Raymond J. McCall [1966: 176] seperti ditik ulang oleh Mundiri dalam Logika [2008: 129-130])
- Proposisi hipotetik yaitu suatu kebenaran yang dinyatakan dengan syarat tertentu—tergantung pada syarat. Seperti bila permintaan bertambah, maka harga akan naik atau jika hujan turun, saya tidak akan pergi.
- Proposisi kategorik, pengertiannya berkebalikan dengan proposisi hipotetik. Jadi, proposisi kategorik ialah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat. Contoh Hasan sedang sakit, mereka tinggal di Jakarta, atau anak-anak yang tinggal di asrama adalah mahasiswa.
- Istilah yang digunakan dalam Linguistik Umum (Abdul Chaer, 2003: 185) bukan kompositum, melainkan komposisi. Lebih jauh Chaer menyebutkan bahwa istilah ini dalam bahasa Indonesia menimbulkan berbagai masalah, hal tersebut dipicu oleh perbedaan pendapat (antarpara linguis). Diantara masalah yang berkenaan dengan komposisi adalah kata majemuk, aneksi, dan frase. Ketiga istilah ini sering membingungkan dalam pendidikan, dan tidak kunjung menemukan titik temu. Untuk lebih jelas, baca Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses) subbab komposisi dalam peristilahan. (Abdul Chaer, 2008: 210)
- Dalam komposisi, definisi formal disebut juga definisi logis. (Gorys Keraf, 1994: 51)
- Pengertian ini didasarkan pada Komposisi, h. 284.
Komentar
Posting Komentar
sematkan komentar di blog ini