Kalverliefde
Masa rasa menyambut
Tatkala itu merangkak
Pergi tiada pamit
Rasaku kutaruh disaku hatimu
Bersemi berhari-hari, membebani pikir dan kalut jantungmu
Namun terlepas tak sengaja, menyambangi angin pagi dan pergi
Lembaran baru pun terajut, mengain
Rasa, kenapa?
Bagaimana bisa, seandainya celotehan tetap menghiasi
Aku tetap terbayang lukis senyummu waktu kita makan berdua
01/05/2010
A. A. Aminuloh
Tatkala itu merangkak
Pergi tiada pamit
Rasaku kutaruh disaku hatimu
Bersemi berhari-hari, membebani pikir dan kalut jantungmu
Namun terlepas tak sengaja, menyambangi angin pagi dan pergi
Lembaran baru pun terajut, mengain
Rasa, kenapa?
Bagaimana bisa, seandainya celotehan tetap menghiasi
Aku tetap terbayang lukis senyummu waktu kita makan berdua
01/05/2010
A. A. Aminuloh
Komentar
Posting Komentar
sematkan komentar di blog ini