harapan

Manusia lahir > kanak-kanak > remaja > dewasa > tua > dan mati, begitulah siklus kehidupan ini dan tidak akan pernah berubah, abadi.

Hal yang perlu digarisbawahi dari semua itu bahwa manusia akan mengarungi pengalaman yang amat banyak lagi rumit untuk bisa mencapai kematangan berpikir dan 'kematangan mengambil keputusan', atau yang di sebut dewasa.

Ketika manusia dalam masa transisi ke dewasa, kadang menghadapi masalah-masalah atau krisis internal; gejolak batin, dan labil atau 'galau dalam mengambil keputusan' atau yang sejenisnya.

'Salah' mengambil keputusan berarti risiko negatif harus dihadapi, tapi 'benar' pun akan tetap ada risiko, kecil maupun besar. karena pada dasarnya hidup tak terlepas dari pilihan dan risiko-risiko.

di sini, sebuah 'harapan' bisa menjadi alternatif positif untuk menjembatani antara 'salah' dan 'benar' itu. ketika yang 'salah' itu kita pilih, tentu risiko akan datang menghampiri, namun, ketika sebuah ''harapan baik'' menyertainya maka risiko itu kemungkinan besarnya tidak akan datang. begitu pula apabila yang 'benar' --menurut kita-- kita pilih, risiko tetap akan mendatangi kita, cepat maupun lambat, akan tetapi bisa diminimalisir dengan harapan baik juga. tentu saja sebuah harapan yang tak akan hilang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAT-AYAT PEDUSUNAN (Telaah Puisi "Cipasung" Karya Acep Zamzam Noor)

First Making Love of Etaqi

Sabar, Rajin Shalat, dan Tekun Beribadah merupakan Bagian dari Tujuan Pendidikan dalam Islam